Apa Anda pernah berpacaran dengan teman kerja? Bagaimana perilaku teman-teman kerja Anda yang lain? Semakin lama, ternyata semakin banyak pegawai yang mendukung kisah asmara di tempat kerja, demikian menurut studi yang terbaru. Namun seberapa besar dukungan itu sepertinya tidak berguna jika performa kerja jadi menurun gara-gara berpacaran dengan teman kerja.
Survey dari perusahaan Randstad menunjukkan, lebih dari 57% koresponden mengakui dan mendukung adanya hubungan percintaan di tempat kerja. Pelaku survey adalah pegawai di 32 negara berbeda.
Sementara itu, di China, India, dan Malaysia, dilaporkan ada 70% pegawai yang sudah pernah menjalani kisah asmara bersama teman sekantor mereka. Jika dibandingkan dengan negara lain yang tidak begitu marak dengan hubungan romantis di tempat kerja, seperti Jepang dan Luxemburg, kisah asmara di kedua negara tersebut berkisar antara 33-36% saja di antara pegawai di sana.
Memang ada risiko yang banyak disebutkan saat seseorang menjalani kisah asmara di tempat kerja. Misalnya menganggu produktivitas bekerja. Hubungan romantis di tempat kerja juga bisa menganggu moral seseorang apabila ada salah satu yang tersakiti.
Dari hasil survey tersebut, ternyata asmara di tempat kerja juga dianggap tidak begitu baik dampaknya bagi pekerjaan. Buktinya, hanya 40% pegawai yang menganggap kisah asmara di tempat kerja bisa meningkatkan performa bekerja. Meskipun begitu, sebanyak 72% pegawai sebenarnya percaya bahwa asmara di tempat kerja tidak perlu sampai menganggu pekerjaan yang dilakukan.
Bagi mereka yang tidak setuju akan adanya kisah asmara di tempat kerja karena takut menganggu keseimbangan perusahaan, ada 44% pegawai yang menyarankan salah satu pihak harus dipindah ke divisi yang berbeda. Bahkan 24% pegawai setuju kalau pelaku kisah asmara itu harus keluar dari pekerjaan mereka.
"Sebuah perusahaan memang biasanya dipenuhi dengan orang yang memiliki pandangan, prinsip, cara kerja, kemampuan, pendidikan yang sama. Jadi tidak heran kalau ada kisah asmara yang terjalin di antara mereka," demikian menurut wakil presiden perusahaan Randstad di Kanada, Stacy Parker, seperti yang dikutip dari Live Science.
Terlepas dari survey tersebut, hal yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah peraturan perusahaan itu sendiri. Jika memang jelas-jelas sesama pegawai dilarang pacaran, maka jangan sekali-kali melanggarnya. Sementara untuk urusan produktivitas, orang yang profesional pasti bisa mengatasinya dengan siapapun mereka berpacaran, setuju?
jangan lupa "Like" disini yah
Survey dari perusahaan Randstad menunjukkan, lebih dari 57% koresponden mengakui dan mendukung adanya hubungan percintaan di tempat kerja. Pelaku survey adalah pegawai di 32 negara berbeda.
Sementara itu, di China, India, dan Malaysia, dilaporkan ada 70% pegawai yang sudah pernah menjalani kisah asmara bersama teman sekantor mereka. Jika dibandingkan dengan negara lain yang tidak begitu marak dengan hubungan romantis di tempat kerja, seperti Jepang dan Luxemburg, kisah asmara di kedua negara tersebut berkisar antara 33-36% saja di antara pegawai di sana.
Memang ada risiko yang banyak disebutkan saat seseorang menjalani kisah asmara di tempat kerja. Misalnya menganggu produktivitas bekerja. Hubungan romantis di tempat kerja juga bisa menganggu moral seseorang apabila ada salah satu yang tersakiti.
Dari hasil survey tersebut, ternyata asmara di tempat kerja juga dianggap tidak begitu baik dampaknya bagi pekerjaan. Buktinya, hanya 40% pegawai yang menganggap kisah asmara di tempat kerja bisa meningkatkan performa bekerja. Meskipun begitu, sebanyak 72% pegawai sebenarnya percaya bahwa asmara di tempat kerja tidak perlu sampai menganggu pekerjaan yang dilakukan.
Bagi mereka yang tidak setuju akan adanya kisah asmara di tempat kerja karena takut menganggu keseimbangan perusahaan, ada 44% pegawai yang menyarankan salah satu pihak harus dipindah ke divisi yang berbeda. Bahkan 24% pegawai setuju kalau pelaku kisah asmara itu harus keluar dari pekerjaan mereka.
"Sebuah perusahaan memang biasanya dipenuhi dengan orang yang memiliki pandangan, prinsip, cara kerja, kemampuan, pendidikan yang sama. Jadi tidak heran kalau ada kisah asmara yang terjalin di antara mereka," demikian menurut wakil presiden perusahaan Randstad di Kanada, Stacy Parker, seperti yang dikutip dari Live Science.
Terlepas dari survey tersebut, hal yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah peraturan perusahaan itu sendiri. Jika memang jelas-jelas sesama pegawai dilarang pacaran, maka jangan sekali-kali melanggarnya. Sementara untuk urusan produktivitas, orang yang profesional pasti bisa mengatasinya dengan siapapun mereka berpacaran, setuju?
jangan lupa "Like" disini yah
No comments :
Post a Comment