unik,Sepatu Piala Dunia Ternyata Buatan Tangerang

Final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan bakal menjadi ajang paling akbar dan menyita perhatian ratusan juta penduduk dunia. Selain menjadi penonton, apa peran Indonesia dalam ajang spektakuler yang akan dimulai sebulan lagi.

Memang tim nasional Indonesia tidak masuk putaran final Piala Dunia 2010 tapi siapa sangka ada produk sepatu dari Banten justru akan dipakai para pemain yang berlaga di ajang tersebut.

Ya. Sepatu buatan PT Panarub Dwikarya di Karawaci, Tangerang, Banten menjadi produk yang dipakai pemain bola. Sepatu sport merek Mizuno asal Jepang merupakan sepatu yang akan dipakai pemain dunia dan tentu saja Adidas yang sudah lebih dulu terkenal.

ist

Ilustrasi pabrik sepatu untuk piala dunia

Siapa sangka, Adidas pun dipesan di pabrik Tangerang ini. Pengakuan Chairman PT Panarub Dwikarya, Hendrik Sasmita telah meyakinkan publik Indonesia bahwa sepatu sport merek Mizuno dan Adidas juga dipesan di Tangerang untuk kebutuhan Piala Dunia 2010. Dan untuk melayani pesanan tersebut, PT Panarub telah mulai memproduksi sejak Mei 2010 ini dengan kualitas sepatu sport kelas atas.

Tidak tanggung tanggung, sepatu produksi Karawaci ini telah lama melanglang dunia dan dipakai oleh pemain top dunia. Bahkan perusahaannya telah mengekspor 8 juta pasang sepatu merek Adidas tahun 2009. Tentu saja tahun 2010 ini bisa meningkat hingga 10 juta pasang seiring ramainya gairah dunia sepak bola.

Manajemen PT Panarub menjelaskan, sepatu merek Mizuno merupakan khusus pesanan Jepang. Tiap bulan Jepang memesan sedikitnya 70 ribu pasang dan tahun 2010 ini meningkatk menjadi 150 ribu pasang per bulan.

Selain melayani permintaan Jepang, PT Panarub juga memproduksi sepatu merek terkenal yang diekspor ke eropa dan Amerika. Kapasitas produksi di perusahaan tersebut, mampu menghasilkan sedikitnya 7 juta pasang sepatu per tahun.

Merk yang sudah dipesan ke perusahaan di Karawaci ini antara lain New Balance, Mizuno, Adidas dan Specs. Dengan tenaga sekitar 16 ribu karyawan, pabrik sepatu ini mampu menghasilkan rata-rata 1 juta pasang per bulan yang mayoritas untuk kepentingan ekspor.