Wednesday, March 16, 2011

Tragedi WTC Adalah " Kebohongan Besar "


Berita heboh terkini. Peristiwa 11 september memang sudah lama berlalu. tapi masih banyak misteri yang belum terpecahkan di balik peristiwa tersebut.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Ia menuding bahwa Tragedi 11 September adalah "bohong besar" dan menjadi alasan bagi Amerika Serikat (AS) untuk melancarkan perang atas teror.

"11 September itu merupakan suatu kebohongan besar dan menjadi alasan bagi perang melawan teror dan pembuka invasi ke Afganistan," kata Ahmadinejad merujuk kepada rangkaian serangan teroris di dua kota AS pada 11 September 2001, yang menghancurkan kompleks menara kembar World Trade Center di New York dan merusak sebagian kantor Departemen Pertahanan (Pentagon).

Sebenarnya Ahmadinejad sudah beberapa kali mempertanyakan kesahihan pernyataan pemerintah AS dalam menanggapi serangan teror 11 September. Namun, baru kali ini dia menyebut tragedi itu "kebohongan besar."

Dia juga mempertanyakan identitas para korban yang tewas akibat serangan itu. Menurut Ahmadinejad, Amerika tidak pernah mempublikasikan nama-nama korban. Padahal, dalam suatu acara peringatan tragedi itu di New York pada 2007, pengisi acara secara lantang menyebutkan nama 2.750 korban yang tewas.

selain ahmadinejed ada juga peneliti lain yang menyatakan kalau tragedi wtc adalah sebuah konspirasi AS.

Pertama, Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) menyatakan ”Belum ada bangunan…baja…ambruk hanya… oleh kobaran api”.

Kedua, Michael Meacher (mantan Menteri Lingkungan Inggris, 1997 – 2003) berpendapat ”…perang melawan terorisme… dijadikan…tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan strategis geopolitik AS”.

Ketiga,Prof Dr Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) membeberkan hasil risetnya ”…bahan-bahan peledak telah diletakkan…di bangunan WTC”.

Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut.


Teori fisika Jones tersebut tentunya sangat bertentangan dengan hasil penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh.

Dalam paper yang juga dipublikasikan pada pertengahan November lalu oleh situs harian Deseret Morning News yang terbit di Salt Lake City, Jones satu persatu mencoba memberi keyakinan bahwa tidak mungkin hanya api yang memporakporandakan gedung berkonstruksi baja tersebut.

Pengakuan CIA Bahwa Al-Qaeda Adalah Rekayasa Semata

Dalam sebuah film dokumenter pembunuh BBC berjudul “The Power of Nightmares” pejabat tinggi CIA secara terbuka mengakui bahwa Al-qaeda sepenuhnya merupakan rekayasa yang tidak pernah ada juntrungannya. Pemerintahan Bush memerlukan sebuah alasan logis sesuai Undang-undang sehingga mereka bisa mencari kambing hitam “orang tidak baik sesuai pilihan mereka” – “the bad guy of their choice” yaitu Undang-undang yang telah diberlakukan dalam rangka melindungi kita dari demonstrasi dan “organisasi kriminal” seperti Mafia. Mereka membayar Jamal al Fadl ratusan ribu dolar agar membuat ceritera mengenai Al-Qaeda untuk Pemerintah Amerika Serikat, sebuah “kelompok” atau organisasi kriminal yang mereka bisa kejar “menurut hukum”.

 Alasan Yang menguatkan lagi adalah lebih dari 4,000 pegawai keturunan Yahudi absen tidak masuk kerja pada hari yang naas tersebut.
betul-betul mengherankan.

apakah perisriwa 11 september di lakukan  oleh teroris ? ataukah Ternyata semuanya hanyalah konspirasi george bush untuk menyerang afganistan dan Irak ?
saya hanya tampilkan data yang saya peroleh. kesimpulan biar teman2 sendiri yang menilai..
jangan lupa kasih komen yah

Bagi yang belum puas dengan alasan di atas anda bisa lihat gambar-gambar  pada saat kejadian yang  menunjukan kalau tragedi  WTC adalah sebuah rekayasa.  lihat di sini

No comments:

Post a Comment